Freud
menyatakan bahwa terdapat 4 insting dasar (four basic instinct) pada
manusia yaitu insting vital (lapar, haus, makan, minum), insting seksual,
insting agresi dan insting kematian (thanatos).
Dalam
perkembangan anak, Freud menekankan insting seksual di atas insting yang
lainnya. Insting seksual sudah ada sejak bayi dilahirkan dan berkembang menurut
fase-fase tertentu. Adapun fase-fase yang dimaksud adalah fase oral, anal,
falik, laten dan genital.
Fase Oral
Daerah mulut
dan sekitarnya merupakan zona erogen bagi bayi untuk kepuasan seksualnya.
Fiksasi pada fase ini akan menyebabkan kerakusan dan agresi verbal saat dewasa.
Fase Anal
Libido
dipusatkan di daerah anal, dimana anal berfungsi sebagai alat pemuas kenikmatan
(baik dalam melepaskan ataupun mempertahankan feses). Di fase ini terjadi sifat
ambivalensi pada anak dimana anak berusaha mempertahankan feses sedangkan
ibunya memerintahkan untuk dibuang. Fiksasi pada fase ini menyebabkan sikap
ambivalensi, biseksualitas, terlalu pembersih, terlalu hemat (perilaku
obsesif-kompulsif).
Fase Falik
Obyek cinta
pada fase ini adalah genital (pada anak laki-laki adalah penis). Anak laki-laki
sering merasa ketakutan kehilangan penis (castration anxiety) sedangkan
anak perempuan ingin mempunyai penis sehingga cemburu kepada anak laki-laki (penis
envy). Kedua hal tersebut termasuk ke dalam castration complex.
Dalam fase
ini juga terdapat fenomena penting yang disebut dengan Oedipus complex.
Freud menggambarkan ini sebagai hubungan segitiga antara anak-ibu-ayah. Pada
awalnya cinta anak laki-laki adalah kepada ibunya dan ayahnya dianggap sebagai
saingannya dalam memperebutkan ibunya tetapi akhirnya anak kalah bersaing
dengan ayahnya bahkan justru ingin meniru ayahnya dengan identifikasi. Bila
dalam membesarkan anak dilakukan ibu sendiri dan anak menjadi dekat dengan
ibunya sehingga kelak anak akan mencari pacar atau isteri yang mirip dengan ibunya/sama
dengan figur ibunya.
Fase laten
Di fase ini
libido seksual relatif tenang dan anak beridentifikasi secara lebih luas lagi
di luar objek orangtuanya seperti teman, orangtua teman dan guru.
Fase Genital
Fase ini
dibagi menjadi fase pubertas (11-13 tahun), fase adolesens/remaja (14-18 tahun)
dan fase dewasa (18 tahun ke atas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Makasih yah udah baca artikel ini!!!
Eitt, kasih comment donkk!